Upacara Peringatan Peristiwa Situjuah ke-76
- Detail
- Ditayangkan: Rabu, 15 Januari 2025 20:56
- Ditulis oleh Administrator
Mengenang Peristiwa Situjuah ke-76, Ketua PN Tanjung Pati Upacara Bersama Veteran
Ketua Pengadilan Negeri (PN) Tanjung Pati H. Jeily Syahputra menghadiri Upacara Peringatan Peristiwa Situjuah ke-76 tahun 2025 pada Rabu 15 Januari 2025. Dalam hal ini Ketua PN Pati mewakili Ketua Pengadilan Tinggi Padang.
Upacara yang dimulai tepat pukul 08.00 WIB dipimpin lansung oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah sebagai Inspektur Upacara, di Lapangan Khatib Sulaiman Nagari Situjuah Batua, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Upacara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Pusat Alat Peralatan Pertahanan Baranahan Kemhan Marsekal Pertama Tisna Kurniawan yang mewakili Kementrian Pertahanan, Ketua DPRD Propinsi Sumatera Barat, Forkopimda Propinsi Sumatera Barat, Forkopimda Kabupaten Lima Puluh Kota, Forkopimda Kota Payakumbuh, Instansi Pendidikan, Organisasi Kepemudaan, Organisasi Masyarakat, Veteran, Niniak Mamak, alim ulama dan Tokoh Masyarakat yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota serta Kota Payakumbuh.
Sejarah mencatat, peristiwa Situjuah adalah suatu peristiwa penyerangan oleh pasukan penjajah Belanda terhadap para pejuang kemerdekaan Indonesia pada masa Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang menewaskan beberapa orang pimpinan pejuang dan puluhan orang anggota pasukan lainnya (website https://situjuhbatua-limapuluhkotakab.desa.id/).
Peristiwa Situjuah ini bermula pada tanggal 14 Januari 1949 malam, para pejuang mengadakan rapat untuk membahas strategi dalam menghadapi agresi yang dilakukan pihak Belanda. Rapat digelar atas instruksi Gubernur Militer Sumatera Tengah, Sutan Mohammad Rasjid dan dipimpin oleh Chatib Sulaiman selaku Ketua Markas Pertahanan Rakyat Daerah. Rapat malam itu juga diikuti oleh beberapa sosok pemimpin gerakan para pejuang, diantaranya Arisun Sutan Alamsyah (Bupati Militer Lima Puluh Kota), Letnan Kolonel Munir Latief, Mayor Zainuddin, Kapten Tantawi, Lettu Azinar, Letda Syamsul Bahri, dan 69 orang pasukan Barisan Pengawal Negeri dan Kota (BPNK). Hasil rapat memutuskan bahwa mereka akan menyerang kota Payakumbuh yang diduduki Belanda. Subuh hari pada tanggal 15 Januari 1949 setelah beristirahat seusai rapat, para pejuang hendak melaksanakan shalat subuh. Tanpa diduga, datang serangan oleh pihak Belanda yang membuat para pimpinan pejuang beserta puluhan pejuang lainnya pun gugur seketika. Para tokoh seperti Chatib Sulaiman, Bupati Limapuluh Kota Arisun St. Alamsyah, Letkol Munir Latif, Mayor Zainuddin, Kapten Tantawi, Letnan Anizar, Sjamsul Bahri, Rusli dan Baharuddin, gugur bersama 60 pejuang lainnya. Jenazah Chatib Sulaiman bersama delapan pejuang lainnya kemudian dimakamkan di Lurah Kincia. Delapan orang pejuang dimakamkan di Banda Dalam, 13 orang di Situjuah Gadang, dan 39 orang dimakamkan di sekitar kawasan pemukiman penduduk di Nagari Situjuah Batua. Sebagai pengingat, dibangunlah Monumen Peristiwa Situjuah di pusat keramaian Situjuah. Sementara, nama-nama pejuang yang gugur dalam Peristiwa Situjuah ini juga tertera pada gerbang Masjid Pahlawan Situjuah Batua.
Upacara peringatan peristiwa Situjuah ini bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara, pewarisan nilai-nilai perjuangan bangsa bagi generasi penerus dan terbentuknya kesadaran generasi penerus dalam menghargai nilai-nilai perjuangan.
Artikel Selengkapnya: https://dandapala.com/article/detail/mengenang-peristiwa-situjuah-ke-76-ketua-pn-tanjung-pati-upacara-bersama-veteran